Penguatan Pemahaman Budaya dan Kearifan Lokal Melalui Penguasaan Bahasa Daerah
Abstract
Era globalisasi yang disertai dengan kemajuan teknologi membawa banyak kemudahan dalam mengakses sumber ilmu pengetahuan. Arus globalisasi semakin mendekatkan jarak antarnegara, bahkan antarbenua serta kemudahan dalam mengakses informasi secara real time. Keberagaman budaya merupakan aset yang sangat berharga sebagai salah satu modal untuk memahami konsep multikulturalisme. Dengan pemahaman terhadap keberagaman budaya tersebut diharapkan dapat menciptakan hubungan yang harmonis dalam hubungan sosial termasuk untuk menghadirkan sikap inklusif. Keberagaman budaya tersebut merupakan warisan kolektif yang harus dilindungi, dikembangkan dan dimanfaatkan. Dengan terciptanya kesadaran dan pemahaman terhadap keberagaman budaya, dapat mendorong upaya semua pihak untuk membangun komunikasi dan menciptakan kesadaran bahwa semua budaya adalah sederajat dan tidak ada budaya yang lebih tinggi dari budaya yang lain. Dalam konteks yang lebih luas, kesadaran tersebut dapat membangun jembatan antarbangsa sehingga muncul sikap saling pengertian dan kerja sama lintas budaya. Bahasa sebagai salah satu unsur kebudayaan sangat penting bagi keberlangsungan peradaban manusia. Pemahaman dan penguasaan Bahasa Daerah penting, tidak hanya sebagai identitas kelompok masyarakat tertentu, tetapi juga sebagai penanda keberagaman budaya.
Keywords
References
Angela M. Labrador, 2013. Shared Heritage: Anthropological Theory And Methodology For Assessing, Enhancinh, And Communicating A Future-Oriented Social Ethic Of Heritage Protecion. Disertasi Doctor Amherst In Partial Fulfilment Of The Requirements For The Degree Of Pholosophy, University Of Massachusetts.
Hans J. Daeng.2008. Manusia, Kebudayaan dan Lingkungan Tinjauan Antropologis. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.
Jakobus Ranjabar, 2006. Sistem Sosial Budaya Indonesia: Suatu Oengantar. Bogor: Ghalia Indonesia.
Koentjaraningrat, 1987. Sejarah Teori Antropologi 1. Jakarta: UI Press
Koentjaraningrat, 1997. Metode-Metode Penelitian Masyarakat (Edisi Ketiga) Jakarta: Gramedia Pustaka Utama.
Koentjaraningrat, 2009. (Edisi Revisi). Penagantar Ilmu Antropologi. Jakarta: Rineka Cipta.
Tasmuji, dkk. 2011. Ilmu Alamiah Dasar, Ilmu Budaya Dasar. Surabaya: Sunan Ampel Press.
Undang-Undang Nomor 5 Tahun 2017, Pemajuan Kebudayaan.
DOI: 10.55824/jpm.v3i6.469
Refbacks
- There are currently no refbacks.
Copyright (c) 2024 St Junaeda
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.