The Culture of Gotong Royal Work as a Manifestation of Collective Citizenship with Social Concern
DOI:
https://doi.org/10.55824/jpm.v4i3.535Keywords:
Culture of Mutual Cooperation, Social CareAbstract
The culture of mutual cooperation can foster social attitudes that are manifested in the form of actions or behavior in groups. With the culture of mutual cooperation, people are able to work together in solving various problems and also lightening the burden of fellow citizens. Through the phenomenological research method, researchers will know and easily understand the object of research. Researchers use data collection techniques by means of interviews, observations, and documentation. Interviews are data collection techniques by asking questions to informants or submitting a number of questions verbally to research subjects. The results of the study indicate that the culture of mutual cooperation marriage requires thought, energy, space and time to build moral values in society. The elements of mutual cooperation culture are very urgently expressed in social systems and traditions. The culture of mutual cooperation can process interactions and build moral values of the younger generation by adhering to the basic values of Pancasila as a manifestation of equality of fate.References
Creswell, J.W. 2014. Research Design: Pendekatan Metode Kualitatif, Kuantitatif, dan Campuran. Yogyakarta: Pustaka Belajar.
Eefendi, N, T. (2013). Budaya Gotong Royong Masyarakat Dalam Perubahan Sosial Saat Ini. Jurnal Pemikiran Sosiologi. 2 (1). https://doi.org/10.22146/jps.v2i1.23403
Subagyo. (2012). Pengembangan Nilai Dan Tradisi Gotong Royong Dalam Bingkai Konservasi Nilai Budaya. Indonesia Jurnal Of Conservation 1 (1). https://doi.org/10.15294/ijc.v1i1.2065
Tylor B. E. (1871). Primitive culture: Research into the development of mythologi, philoshopy, religion, language, art and costum.London.
Lickona, T. (1996). Eleven Principles of Effective Character Education. Journal of Moral Education, 25(1), 93–100. https://doi.org/10.1080/0305724960250110
Kohlberg, L. (1973). The Claim to Moral Adequacy of a Highest Stage of Moral Judgment. The Journal of Philosophy, 70(18), 630. https://doi.org/10.2307/2025030
Irgi, F, H., Muhammad, S, F., Shakil S., Aniqotul, U. (2024). Peran Kewarganegaraan Global Dalam Mendorong Aksi Kolektif Terhadap Perubahan Iklim: Studi Kasus Gerakan Iklim Internasional. Journal of Governance and Public Administration. 2 (1). https://orcid.org/0009-0009-3016-566X
Anif, I., & Komalasari, K. (2023). Dampak Isu Global Terhadap Jati Diri Bangsa Dan Karakter Ke Indonesiaan Melalui Pendidikan Kewarganegaraan. ASANKA : Journal of Social Science and Education, 4(1), 97–107. https://doi.org/10.21154/asanka.v4i1.5576
Reis, G., Bromage, B., Rowe, M. et al. Citizenship, Social Justice and Collective Empowerment: Living Outside Mental Illness. Psychiatr Q93, 537–546 (2022). https://doi.org/10.1007/s11126-021-09968-x
Bouzguenda, I; Alalouch, C; Fava, N (2019). Towards Smart Sustainable Cities: A Review of the Role Digital Citizen Participation Could Play in Advancing Social Sustainability. Sustainable Cities and Society,101627. doi:10.1016/j.scs.2019.101627. url to share this paper:
https://sci-hub.voed.top/10.1016/j.scs.2019.101
Karnia, A, D. (2024). Mengkaji Perkembangan Partisipasi Warga Negara Dalam Tata Kelola Pemerintahan Yang Baik. Jurnal Ilmu Hukum dan Administrasi Negara 2(2) Hal. 15-24. https://doi.org/10.55606/eksekusi.v2i2.1072
Downloads
Published
Issue
Section
License
Penulis yang menerbitkan jurnal ini menyetujui persyaratan berikut:
- Hak cipta atas artikel apa pun dipegang oleh penulisnya.
- Penulis memberikan jurnal, hak publikasi pertama dengan karya yang dilisensikan secara bersamaan di bawah Lisensi Atribusi Creative Commons yang memungkinkan orang lain untuk membagikan karya dengan pengakuan atas kepenulisan dan publikasi awal karya tersebut dalam jurnal ini.
- Penulis dapat membuat pengaturan kontrak tambahan yang terpisah untuk distribusi non-eksklusif dari versi jurnal yang diterbitkan dari karya tersebut (misalnya, mempostingnya ke repositori institusional atau menerbitkannya dalam sebuah buku), dengan pengakuan dari publikasi awalnya di jurnal ini.
- Penulis diizinkan dan didorong untuk memposting karya mereka secara online (misalnya, di repositori institusional atau di situs web mereka) sebelum dan selama proses pengiriman, karena hal itu dapat mengarah pada pertukaran yang produktif, serta kutipan yang lebih awal dan lebih besar dari karya yang diterbitkan.
- Artikel dan materi terkait yang diterbitkan didistribusikan di bawah Lisensi Internasional Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0






