Diseminasi Teknologi Lampu Darurat Berbahan Air Garam di Desa Ekoharjo Kabupaten Lampung Tengah

Authors

  • Irza Sukmana Universitas Lampung https://orcid.org/0000-0002-6872-609X
  • A Y E Risano Universitas Lampung
  • M. Arif Wicaksono Universitas Lampung
  • Sugiyanto Sugiyanto Universitas Lampung
  • Nafrizal Nafrizal Universitas Lampung
  • M. Badaruddin Universitas Lampung

DOI:

https://doi.org/10.55824/jpm.v1i5.190

Keywords:

Electrical energy, Sea cell, Salt water, Cu(Ag)-Zn, Magnesium

Abstract

Electrical energy is needed and continues to increase in line with the population and economic growth, including in Lampung Province. Problems may occur once happen the rotating power outages, in this case the community uses candle or kerosene lamps. The use of candle or kerosene lamps may cause danger due to the combustion gas produced and a potential of fire. Therefore, it is necessary to make efforts to produce alternative energy sources in energy renewal, one of which is to build a salt water electrical energy source using the sea cell method, to build an energy independent village. Electricity through electrochemistry is one of the alternative electrical energy that can be generated by utilizing an oxidation-reduction process in which an electrochemical cell with a pair of Cu(Ag)-Zn electrodes is used. The electrodes are made of Cu fibers with a length of 2 m per strand as many as 25 strands and a Zn plate with dimensions of 10 cm long and 3.5 cm wide. Cu is coated with Ag metal using the electroplating method, while Zn metal is protected with Mg metal as a sacrificial anode. The electrical energy produced from this lamp is expected to be applied as renewable energy in a sustainable manner. The University of Lampung has a very good relationship with Ekoharjo village in Central Lampung district of Lampung Province.

Author Biographies

  • Irza Sukmana, Universitas Lampung
    Jurusan Teknik Mesin, FT Universitas Lampung
  • A Y E Risano, Universitas Lampung
    Jurusan Teknik Mesin, FT Universitas Lampung
  • M. Arif Wicaksono, Universitas Lampung
    Jurusan Teknik Mesin, FT Universitas Lampung
  • Sugiyanto Sugiyanto, Universitas Lampung
    Jurusan Teknik Mesin, FT Universitas Lampung
  • Nafrizal Nafrizal, Universitas Lampung
    Jurusan Teknik Mesin, FT Universitas Lampung
  • M. Badaruddin, Universitas Lampung
    Jurusan Teknik Mesin, FT Universitas Lampung

References

Aristian, J. 2016. Desain dan Aplikasi Sistem Elektrik Berbasis Elektrolit Air Laut sebagai Sumber Energi Alternatif Berkelanjutan (Sustainable Energy). (Skripsi). Universitas Lampung. Bandar Lampung.

Giancoli. 1998. Fisika Edisi Kelima Jilid 2. Erlangga, Jakarta. 61-68 hlm.

Hammond, C. R. 2004. The Elements, in Handbook of Chemistry and Physics 81st edition. CRC press.

Kaisheva, Anastassia. 2005. Metal-Air Batteries: Research, Development, Application. Proceedings of the International Workshop Portable and Emergency Energy Sources – from Materials to Systems†16 – 22 Sept. 2005, Primorsko, Bulgaria.

Messina, John.2010. Magnesium Alternatife Power Source. http://phys.org/news/2010-04-magnesium-alternative- power-source.html (diakses tanggal 06-10-2015).

Milanino, R., Rainsford, K. D., dan Velo, G. P. 1989. Copper and Zinc in Inflammation. Kluwer Academic Publishers. USA.

Petrucci, R. H. 1999. Kimia Dasar. Alih Bahasa Achmadi, S. Erlangga. Jakarta.

Wang, Nai guang ,dkk. 2014. Research progress of magnesium anodes and their applications in chemical power sources.Changsa: Central South University, China.

Widowati, W., Astiana, S., dan Raymond, J. 2008. Efek Toksik Logam, Pencegahan dan Penanggulangan Pencemaran Penerbit Andi. Yogyakarta.

Zhang, Tianran, dkk. 2014. Magnesium–air batteries: from principle to application. http://www.researchgate.net/publication/271382570_Magnesium_air_batteries_From_principle_to_application (diakses tanggal 13-10-2015).

Downloads

Published

2022-10-03

Issue

Vol. 1 No. 5 (2022): September

Section

Articles

License

Penulis yang menerbitkan jurnal ini menyetujui persyaratan berikut:

  1. Hak cipta atas artikel apa pun dipegang oleh penulisnya.
  2. Penulis memberikan jurnal, hak publikasi pertama dengan karya yang dilisensikan secara bersamaan di bawah Lisensi Atribusi Creative Commons yang memungkinkan orang lain untuk membagikan karya dengan pengakuan atas kepenulisan dan publikasi awal karya tersebut dalam jurnal ini.
  3. Penulis dapat membuat pengaturan kontrak tambahan yang terpisah untuk distribusi non-eksklusif dari versi jurnal yang diterbitkan dari karya tersebut (misalnya, mempostingnya ke repositori institusional atau menerbitkannya dalam sebuah buku), dengan pengakuan dari publikasi awalnya di jurnal ini.
  4. Penulis diizinkan dan didorong untuk memposting karya mereka secara online (misalnya, di repositori institusional atau di situs web mereka) sebelum dan selama proses pengiriman, karena hal itu dapat mengarah pada pertukaran yang produktif, serta kutipan yang lebih awal dan lebih besar dari karya yang diterbitkan.
  5. Artikel dan materi terkait yang diterbitkan didistribusikan di bawah Lisensi Internasional Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0